Iman Kepada Rasul-rasul Allah
a)
Pengertian
Iman
kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari enam rukun yang wajib
diimani oleh setiap umat Islam. Yang dimaksud iman kepada para rasul ialah
meyakini dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang-orang yang telah
dipilih oleh Allah swt. untuk menerima wahyu dariNya untuk disampaikan kepada
seluruh umat manusia agar dijadikan pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaan
di dunia dan di akhirat.
Menurut
Imam Baidhawi, Rasul adalah orang yang diutus Allah swt. dengan syari’at yang
baru untuk menyeru manusia kepadaNya. Sedangkan nabi adalah orang yang diutus
Allah swt. untuk menetapkan (menjalankan) syari’at rasul-rasul sebelumnya.
b)
Tugas Para Rasul
Tugas
pokok para rasul Allah ialah menyampaikan wahyu yang mereka terima dari Allah
swt. kepada umatnya. Tugas ini sungguh sangat berat, tidak jarang mereka
mendapatkan tantangan, penghinaan, bahkan siksaan dari umat manusia. Karena
begitu berat tugas mereka, maka Allah swt. memberikan keistimewaan yang luar
biasa yaitu berupa mukjizat.
Mukjizat ialah suatu keadaan atau kejadian luar biasa
yang dimiliki para nabi atau rasul atas izin Allah swt. untuk membuktikan
kebenaran kenabian dan kerasulannya, dan sebagai senjata untuk menghadapi musuh-musuh
yang menentang atau tidak mau menerima ajaran yang dibawakannya.
Adapun tugas para nabi dan rasul adalah sebagai berikut:
1. Mengajarkan aqidah tauhid, yaitu menanamkan keyakinan kepada umat manusia
2. Mengajarkan kepada umat manusia bagaimana cara menyembah atau beribadah kepada Allah swt
Adapun tugas para nabi dan rasul adalah sebagai berikut:
1. Mengajarkan aqidah tauhid, yaitu menanamkan keyakinan kepada umat manusia
2. Mengajarkan kepada umat manusia bagaimana cara menyembah atau beribadah kepada Allah swt
3. Menjelaskan hukum-hukum dan batasan-batasan
bagi umatnya, mana hal-hal yang dilarang dan mana yang harus dikerjakan menurut
perintah Allah swt.
4. Memberikan contoh kepada umatnya bagaimana cara menghiasi diri dengan sifat-sifat yang utama seperti berkata benar, dapat dipercaya, menepati janji, sopan kepada sesama, santun kepada yang lemah, dan sebagainya.
4. Memberikan contoh kepada umatnya bagaimana cara menghiasi diri dengan sifat-sifat yang utama seperti berkata benar, dapat dipercaya, menepati janji, sopan kepada sesama, santun kepada yang lemah, dan sebagainya.
5. Menyampaikan kepada umatnya tentang
berita-berita gaib sesuai dengan ketentuan yang digariskan Allah swt.
6. Memberikan kabar
gembira bagi siapa saja di antara umatnya yang patuh dan taat kepada perintah
Allah swt.
c)
Tanda-Tanda
Beriman Kepada Rasul-rasul Allah
Di
antara tanda-tanda orang yang beriman kepada rasul-rasul Allah adalah sebagai
berikut:
1. Teguh keimanannya kepada Allah swt
1. Teguh keimanannya kepada Allah swt
2.Meyakini kebenaran yang dibawa
para rasul
Kebenaran yang dibawa para rasul tidak lain adalah wahyu Allah baik yang berupa Al-Quran maupun hadis-hadisnya.
Kebenaran yang dibawa para rasul tidak lain adalah wahyu Allah baik yang berupa Al-Quran maupun hadis-hadisnya.
3. Tidak membeda-bedakan antara rasul yang satu
dengan yang lain
4. Menjadikan para rasul sebagai uswah hasanah
Para rasul yang ditetapkan oleh Allah swt. untuk memimpin umatnya adalah orang-orang pilihan di antara mereka.
4. Menjadikan para rasul sebagai uswah hasanah
Para rasul yang ditetapkan oleh Allah swt. untuk memimpin umatnya adalah orang-orang pilihan di antara mereka.
d)
Bukti-bukti Cinta Kepada Rasul
Bukti-bukti
cinta kepada Rasul harus meneladani seluruh aspek kehidupan Rasulullah,
misalnya:
1. Dalam ibadahnya; diwujudkan dalam bentuk ketundukan dalam menjalankan dan memelihara salat sesuai dengan tuntunan beliau
1. Dalam ibadahnya; diwujudkan dalam bentuk ketundukan dalam menjalankan dan memelihara salat sesuai dengan tuntunan beliau
2. Dalam tatacara berpakaian yang menutup
aurat, sopan, bersih dan indah, makan makanan yang halal, bersih dan bergizi,
makan tidak sampai kenyang, tidak makan kecuali setelah dalam keadaan lapar.
3. Dalam berkeluarga, misalnya sebagai seorang
suami yang harus melindungi, mencintai dan menyayangi keluarganya.
4. Sebagai pemimpin umat, Beliau lebih
mendahulukan kepentingan umatnya daripada kepentingan pribadinya
5. Sebagai anggota
masyarakat, Beliau bukan manusia yang suka berdiam diri di rumah seraya
memisahkan diri dengan masyarakat sekitar, tetapi selalu berinteraksi dengan
semua lapisan masyarakat dan sering mengunjungi rumah-rumah para sahabatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar