menu drop down

Selasa, 20 Desember 2016

Taubat dan Raja'

Taubat dan Raja' 
A. Tobat 
Pengertian Tobat Kata taubat berasal dari bahasa Arab at-taubah, yang kata kerjanya taaba, yatuubu yang berarti rujuk atau kembali. 
Menurut istilah yang dikemukakan ulama, pengertian taubat ialah : 
1). Kembali dari kemaksiatan kepada ketaatan atau kembali dari jalan yang jauh dari Allah kepada jalan yang lebih dekat kepada Allah. 
2). Membersihkan hati dari segala dosa 
3). Meninggalkan keinginan untuk melakukan kejahatan, seperti yang pernah dilakukan dengan mengagungkan nama Allah dan menjauhkan diri dari kemurkaan-Nya. Hukum bertaubat adalah wajib bagi setiap muslim atau muslimah yang sudah mukallaf (balig dan berakal). 
Syarat Bertaubat : Taubat baru dianggap sah dan dapat menghapus dosa apabila telah memenuhi syarat yang telah ditentukan. Bila dosa itu terhadap Allah SWT, maka ayat taubatnya ada tiga macam, yaitu: 
1) Menyesal terhadap perbuatan maksiat yang telah diperbuat (nadam). 
2) Meninggalkan perbuatan maksiat itu. 
3) Bertekad dan berjanji dengan sungguh-sungguh tidak akan mengulangi lagi perbuatan maksiat itu Namun, bila dosanya terhadap sesama manusia, maka syarat taubatnya selain yang tiga macam tersebut ditambah dengan dua syarat lagi yaitu: 1) Meminta maaf terhadap orang yang telah dizalimi (dianiaya) atau dirugikan. 2) Mengganti kerugian setimbang dengan kerugian yang dialaminya, akibat perbuatan zalim itu atau minta kerelaannya. 
 B. Raja’ Pengertian Raja’ Kata Raja () berasal dari bahasa arab yang artinya harapan. Yang dimaksud raja’ pada pembahasan ini ialah mengharapkan keridaan Allah SWT dan rahmat-Nya. Rahmat adalah segala karunia Allah SWT yang mendatangkan manfaat dan nikmat. Raja’ termasuk akhlakul karimah terhadap Allah SWT, yang manfaatnya dapat mempertebal iman dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Muslim (muslimah) yang mengharapkan ampunan Allah, berarti ia mengakui bahwa Allah itu Maha Pengampun. Muslim (Muslimah) yang mengharapkan agar Allah melimpahkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, berarti ia menyakini bahwa Allah itu Maha pengasih dan Maha Penyayang. Oleh karena itu, sudah seharusnya setiap muslim (muslimah) senantiasa berharap memperoleh rida dan rahmat Allah, sebagai bukti penghambaan kepada-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar